Satgas Covid-19 Terus Mengamati Perkembangan Menjelang Libur Natal Dan Tahun Baru 2022
Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 terus mencermati perkembangan kasus COVID-19
menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Terlebih
saat aktivitas sosial-ekonomi mulai berjalan kembali. Satgas
mengidentifikasi terdapat tren peningkatan kasus terutama pada 9
provinsi di Indonesia.
"Perlu memantau secara rutin perkembangan COVID-19 di Indonesia dan
mengidentifikasi jika mulai muncul tren kenaikan kasus. Penting
mengedepankan prinsip kehati-hatian dan antisipasi,"Juru Bicara Satgas
Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dikutip dari situs Satgas,
Jumat (5/11).
Hasil pemantauan per 31 Oktober 2021 pada 9 provinsi tersebut mengalami kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif COVID-19. Kesembilannya yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua.
Peningkatan terlihat pada 7 hari terakhir dibandingkan dengan 7 hari
sebelumnya, atau sering disebut sebagai 7 day moving average.
Meskipun peningkatan rata-rata terlihat masih rendah, namun pergerakan
ini terus dipantau untuk dilakukan mitigasi terhadap potensi kenaikan
kasus di masa libur panjang.
Lebih rincinya perkembangan per provinsi, penambahan kasus positif
mingguan terbanyak di Jawa Barat dengan 741 kasus baru, dengan kasus
aktif 1.424 kasus. Sedangkan persentase kesembuhan terendah Lampung
yaitu 90,63%. Pada penambahan kematian tertinggi adalah di provinsi Jawa
Timur dengan 39 orang.
Sementara bed occupancy rate (BOR) tertinggi di Papua yaitu 11,41%. Untuk cakupan vaksinasi dosis lengkap terendah di Maluku Utara yaitu 17,5%. Pada jumlah kabupaten/kota dengan kenaikan terbanyak di provinsi Jawa Barat yaitu 8 kabupaten/kota naik dari overall 38 kabupaten/kota.
Selain itu, penting mengacu angka nasional sebagai target penanganan
COVID-19 di daerah. Angka nasional sebesar 0,29%. Mengacu angka itu,
masih ada provinsi dengan angka yang lebih. Di antaranya, Lampung 1,68%,
Sulawesi Utara 1,27%, Sulawesi Tenggara 0,35%, Maluku Utara 0,47% dan
Papua 5,03%.
Lalu, untuk angka kesembuhan nasional saat ini berada pada 96,33%. Masih
ada provinsi yang di bawah angka nasional yaitu Lampung 90,63%, Jawa
Timur 92,44%, Sulawesi Utara 95,73% dan Papua 93,35%.
Selanjutnya, persentase kematian nasional sebesar 3,38%. Provinsi dengan persentase lebih tinggi dari angka nasional adalah Lampung yaitu 7,69%, Jawa Timur 7,44% dan Bali 3,54%. Sedangkan BOR nasional sebesar 3,62%. Provinsi dengan BOR yang lebih tinggi dari angka nasional adalah Bali 5,41%, Sulawesi Utara 5,9%, Maluku Utara 6,77% dan Papua 11,41%.
Terakhir capaian vaksinasi dosis lengkap nasional adalah 35,51%. Masih
terdapat provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap di bawah angka
nasional. Di antaranya, Lampung 20,76%, Sulawesi Utara 28,81%, Sulawesi
Tenggara 20,31%, Maluku Utara 17,5% dan Papua 17,56%.
Dengan melihat perkembangan tersebut, Wiku meminta seluruh Gubernur
serta wali kota/bupati agar tidak lengah. Meskipun saat ini kondisi
nasional terkendali. Pemerintah daerah diminta membaca informasi dan
memahami situasi wilayahnya masing-masing secara konsisten dan tidak
hanya saat terjadi lonjakan, namun juga saat kasus melandai.
Dengan membaca information maka perubahan sekecil apa word play here dapat terdeteksi dan persiapannya dapat dilakukan dengan baik sebelum kasus kembali meningkat. Pemerintah daerah harus mengupayakan untuk menekan penularan hingga tidak ada sama sekali.
"Juga perlu fokus pada kasus aktif. Baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri agar seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal,"pungkas Wiku.
Komentar
Posting Komentar